love that moment!
Sabtu, 28 Desember 2013
My Future Dreams
Judul ini mengingatkanku tentang tugas kelas 1 SMA. Di dalam tugas Future Dreams ini, kita harus menulis segala mimpi-mimpi kita. Apapun! Tentang mau jadi apa kita nanti, mau seperti apa rumah kita, mau punya anak berapa, suami berapa (eh), mobil berapa, punya perusahaan atau rumah sakit. Ya seperti itulah dan setelah itu dipresentasikan didepan kelas. Mungkin kita berpikir, 'ih malu tau masa dikasih tau ke temen-temen' tapi pada kenyataannya, kita bercerita tentang masa depan dan cita-cita untuk memotivasi kita bagaimana kita mencapai cita-cita dan mimpi itu.
Cita-citaku untuk saat ini adalah, aku ingin menjadi dokter yang berguna bagi masyarakat dan dicintai banyak orang. Mengabdi demi kesehatan pasien dan semua orang. Mempunyai klinik atau mungkin rumah sakit yang cukup besar. Dengan fasilitas tipe A atau B. Dan bisa menjadi rumah sakit yang memberi kenyamanan banyak orang. Dan menjadi seorang spesialis atau profesor yang benar-benar rendah hati dan tidak besar kepala. I wish it comes true..
Cita-citaku untuk saat ini adalah, aku ingin menjadi dokter yang berguna bagi masyarakat dan dicintai banyak orang. Mengabdi demi kesehatan pasien dan semua orang. Mempunyai klinik atau mungkin rumah sakit yang cukup besar. Dengan fasilitas tipe A atau B. Dan bisa menjadi rumah sakit yang memberi kenyamanan banyak orang. Dan menjadi seorang spesialis atau profesor yang benar-benar rendah hati dan tidak besar kepala. I wish it comes true..
Kenapa Fakultas Kedokteran?
Berawal dari kelas 2 SMA, di SMA Negeri 9 Semarang. Saat itu memang belum begitu terpikirkan tentang mau masuk fakultas apa, di universitas mana, mau jadi apa. Istilahnya seneng-seneng dulu lah, masih kelas 2 SMA juga. Tapi pikiran setiap anak SMA dengan orang tuanya selalu berbeda. Ya, orang tua selalu menuntut ini itu. Mau masuk universitas ini lah, itulah. Masuk Fakultas ini lah itu lah. Dan ketika hal itu terjadi di kehidupanku, ingin menghindar tapi sulit. Dengan bermodalkan nilai Biologi dan Bahasa Inggris setiap ulangan dan raport yg cukup memuaskan, diatas 80, orang tua mengusulkan atau lebih tepatnya 'memutuskan' untuk memasukkan aku ke fakultas kedokteran. Padahal saat itu aku ingin menjadi arsitek karena menyukai seni rupa perspektif (kalo gak salah) waktu itu. Sebagai anak yang ingin menyenangkan orang tuanya, aku hanya bisa menjawab, "Iya pah, Mah".
Waktu berjalan, dan aku naik kelas 3 SMA. Kelas 3 semester 1, sudah ada banyak iklan universitas-universitas yang bersaing dengan "senjata"-nya sendiri-sendiri.Dan aku masih dengan, "Em... oke. Nggak ah. Yang ini... Nggak ah." Seperti itu terus menerus. Sampai pada akhirnya semester 1 selesai dan semester 2 dimulai. Teman-teman menunggu pembukaan registrasi disana kemari. Dan aku masih bingung, "Where I belong to study?". Suatu ketika di pertengahan januari papah mengajak untuk berdiskusi. Sambil membaca koran dengan gaya khasnya kaki diatas meja dan kaca mata baca yang turun sampai pertengahan tulang hidung, "Mbak, siap-siap ya. Bulan Februari FK Unissula udah pendaftaran. Belajar biar lulus tes, jangan malu-maluin papah.". "Hah? Kok cepet, pah?" dengan gaya terkejut dan udah deh gak bisa ngomong apa-apa lagi. Akhirnya dengan modal materi IPA seadanya dan tugas latian soal untuk UN, aku berani mendaftar di minggu ke 2 hari kamis waktu itu. Kenapa hari kamis? karena pengumumannya hari Jum'at. Dan aku bukanlah orang yang sabar. Aku ijin tidak berangkat sekolah hari itu, lalu datang ke Rektorat FK Unissula. Pembukaan pendaftaran pukul 08.00 dan aku sampai disana jam 07.00. hahaha mungkin aku terlalu bersemangat. Tapi nyatanya yang terlalu bersemangat adalah mamah. Dan aku ujian sedari jam 08.00 - 10.00. pulang dengan perut lapar dan mata pedas karena harus menghadap komputer terlalu lama dengan pendingin ruangan yang dingin sekali.
Keesokaannya saat di laboratorium fisika SMAku, aku mendapat telepon dari orang tua. Betapa terkejutnya ternyata pihak Universitas memberi kabar via phone dan web bahwa aku diterima menjadi mahasiswa baru fakultas Kedokteran FKUnissula. Betapa bahagianya aku saat itu, dan saat itu juga teman-temanku memberi selamat dan kabar ini begitu cepat menyebar di kalangan guru-guru.
Dan aku disini sekarang. Di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Awalnya aku pikir bahwa aku masuk ke Fakultas ini karena keinginan orang tua. Tapi ternyata, aku sendiri lah yang sebenarnya ingin sekali menjadi bagian dari Fakultas ini. Betapa menyenangkannya bisa mempelajari segala misteri yang terjadi pada kehidupan manusia. Bagaimana jantung berdetak, bagaimana kita bernapas, bagaimana kita bersyukur bahwa Tuhan menciptakan setiap sel-sel dalam tubuh kita sangat penting dalam kesempurnaan hidup manusia.
Dan aku sadar, Here it is Where I am belong :)
Waktu berjalan, dan aku naik kelas 3 SMA. Kelas 3 semester 1, sudah ada banyak iklan universitas-universitas yang bersaing dengan "senjata"-nya sendiri-sendiri.Dan aku masih dengan, "Em... oke. Nggak ah. Yang ini... Nggak ah." Seperti itu terus menerus. Sampai pada akhirnya semester 1 selesai dan semester 2 dimulai. Teman-teman menunggu pembukaan registrasi disana kemari. Dan aku masih bingung, "Where I belong to study?". Suatu ketika di pertengahan januari papah mengajak untuk berdiskusi. Sambil membaca koran dengan gaya khasnya kaki diatas meja dan kaca mata baca yang turun sampai pertengahan tulang hidung, "Mbak, siap-siap ya. Bulan Februari FK Unissula udah pendaftaran. Belajar biar lulus tes, jangan malu-maluin papah.". "Hah? Kok cepet, pah?" dengan gaya terkejut dan udah deh gak bisa ngomong apa-apa lagi. Akhirnya dengan modal materi IPA seadanya dan tugas latian soal untuk UN, aku berani mendaftar di minggu ke 2 hari kamis waktu itu. Kenapa hari kamis? karena pengumumannya hari Jum'at. Dan aku bukanlah orang yang sabar. Aku ijin tidak berangkat sekolah hari itu, lalu datang ke Rektorat FK Unissula. Pembukaan pendaftaran pukul 08.00 dan aku sampai disana jam 07.00. hahaha mungkin aku terlalu bersemangat. Tapi nyatanya yang terlalu bersemangat adalah mamah. Dan aku ujian sedari jam 08.00 - 10.00. pulang dengan perut lapar dan mata pedas karena harus menghadap komputer terlalu lama dengan pendingin ruangan yang dingin sekali.
Keesokaannya saat di laboratorium fisika SMAku, aku mendapat telepon dari orang tua. Betapa terkejutnya ternyata pihak Universitas memberi kabar via phone dan web bahwa aku diterima menjadi mahasiswa baru fakultas Kedokteran FKUnissula. Betapa bahagianya aku saat itu, dan saat itu juga teman-temanku memberi selamat dan kabar ini begitu cepat menyebar di kalangan guru-guru.
Dan aku disini sekarang. Di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Awalnya aku pikir bahwa aku masuk ke Fakultas ini karena keinginan orang tua. Tapi ternyata, aku sendiri lah yang sebenarnya ingin sekali menjadi bagian dari Fakultas ini. Betapa menyenangkannya bisa mempelajari segala misteri yang terjadi pada kehidupan manusia. Bagaimana jantung berdetak, bagaimana kita bernapas, bagaimana kita bersyukur bahwa Tuhan menciptakan setiap sel-sel dalam tubuh kita sangat penting dalam kesempurnaan hidup manusia.
Dan aku sadar, Here it is Where I am belong :)
Profil Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung - History
Sejarah singkat
Fakultas kedokteran Universitas Islam Sultan Agung didirikan pada
tanggal 10 Oktober 1963. Kurang lebih 17 bulan setelah berdirinya
Universitas Islam Sultan Agung pada tanggal 20 Mei 1962 dan kemudian
mendapat SK terdaftar No 74/B.S.T/P/64 tanggal 28 Pebruari 1964 yang
ditandatangani oleh Moh. Sa’id pejabat Kepala Biro Perguruan Tinggi Swasta
Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan.
Pendirian Fakultas Kedokteran Unissula ini didorong oleh tuntutan
kebutuhan dan minat masyarakat yang sangat besar terhadap keberadaan
Fakultas Kedokteran. Pada tahun itu satu-satunya Fakultas Kedokteran yang
ada di Jawa Tengah adalah Fakultas Kedokteran UNDIP yang hanya mampu
menampung 100 mahasiswa dari 3000 pendaftar calon mahasiswa,
sementara itu kebijakan yang ada terasa mempersulit calon-calon mahasiswa
dari Jawa Tengah untuk bisa diterima di Jawa Barat dan Jawa Timur.
Kondisi tersebut membuat berdirinya Fakultas Kedokteran Unissula
langsung mendapatkan dukungan dari masyarakat terutama masyarakat
Jawa Tengah dan mendapatkan persetujuan penuh dari pejabat-pejabat
resmi pada waktu itu, baik di Semarang maupun yang ada di Jakarta.
Berdirinya Fakultas Kedokteran Unissula ini juga tidak lepas dari upaya para
pendiri untuk ikut serta bersama-sama pemerintah mencetak dokter dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan seluruh rakyat Indonesia.
Bangunan fisik Fakultas Kedokteran terletak di Jalan Raya Kaligawe
Km.4 Semarang. Sejak awal berdirinya Fakultas Kedokteran Unissula telah
memiliki teaching hospital yang berada dalam satu naungan YBWSA (
Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung) yaitu Rumah Sakit Islam Sultan Agung
dan lokasinya bersebelahan dengan Fakultas Kedokteran. Hal ini sekaligus
memberi keuntungan di dalam kelancaran proses belajar mengajar baik yang
berada di kampus (tingkat sarjana) maupun di klinik (kepaniteraan
klinik/koass).
6
Menilik dari usianya Fakultas Kedokteran Unissula sudah tergolong
cukup dewasa karena sudah berusia 44 tahun. Selama 44 tahun
perjalanannya Fakultas Kedokteran telah mengalami pahit getir
menyelenggarakan pendidikan, terutama pelaksanaan ujian negara.
Alhamdulillah dengan diberlakukannya Sistem Akreditasi untuk seluruh
program studi di perguruan Tinggi oleh Badan Akreditasi Nasional, Fakultas
Kedokteran Unissula sejak tanggal 7 September 2006 telah memperoleh
status terakreditasi dengan peringkat A. Status Akreditasi tersebut
berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi
(BAN-PT) No. 014/BAN-PT/Ak-X/S1/IX/2006. Dengan status terakreditasi
peringkat A tersebut, Fakultas Kedokteran Unissula berhak
menyelenggarakan sistem pendidikan, termasuk di dalamnya sistem evaluasi
/ ujian secara mandiri, artinya sampai tingkat profesi dokter sudah tidak ada
lagi ujian negara.
Sejak berdirinya, Fakultas Kedokteran Unissula sudah beberapa kali
mengalami perubahan system pendidikan. Mulai tahun 1964 diberlakukan
Sistem Paket. Selanjutnya mulai tahun 1979/1980 diberlakukan Sistem Kredit
Semester (SKS). Dalam system ini lama pendidikan diubah dari 6,5 tahun
(Program Sarjana 6,5 tahun dan Program Profesi 2 tahun) menjadi 6 tahun
(Program Sarjana 3,5 tahun dan Program Profesi 1,5 tahun) dan pada masa
itu masih terdapat ujian negara tingkat sarjana dan tingkat profesi sehingga
lulus dokter bisa menjadi lama.
Seiring berkembangnya IPTEK di dalam proses pendidikan kedokteran
dan kurikulum nasional perguruan tinggi yaitu kurikulum berbasis kompetensi,
maka pada tahun 2005 FK Unissula melakukan inovasi pendidikan, yaitu
menerapkan kurikulum berbasis kompetensi dengan menggunakan metode
pendekatan belajar berdasarkan masalah (PBL/Problem-based learning)
secara penuh. Dalam menentukan metode pendekatan PBL secara penuh ini,
beberapa pertimbangan dasar pendidikan yang digunakan antara lain:
adanya paradigma pendidikan yang berbasis keluaran (outcome based
education) dan pergeseran strategi pendekatan yang dipakai dalam kurikulum
yaitu dari teacher-centered, information gathering, dicipline based, hospital
based, uniform, and apprenticeship based ke student centered, problem
7
based, integrited, community based, elective, and systematic (SPICES
model).
Menurut teori human information processing ada tiga prinsip penting
yang harus diperhatikan dalam proses pencarian informasi dalam belajar
mengajar, yaitu mengaktifkan prior knowledge, encoding specificity, and
elaboration of knowledge. Tiga prinsip tersebut sangat sesuai dengan
kurikulum yang disusun berdasarkan problem (PBL), mengingat PBL
memungkinkan mahasiswa sejak tahun pertama dan tahun-tahun berikutnya
mempunyai kesempatan untuk mengembangkan ketiga prinsip tersebut. Oleh
karena itu pilihan kita dalam inovasi kurikulum ini adalah PBL.
Di dalam pendekatan sistem PBL ini mahasiswa diperkenalkan dengan
metode pembelajaran dalam bentuk tutorial (small group discussion)
menggunakan modul-modul. Di dalam modul-modul tersebut terdapat
integrasi diantara masing-masing disiplin ilmu baik antara ilmu biomedik, ilmuilmu
humaniora, ilmu kedokteran klinik dan ilmu kedokteran komunitas.
Sistem ini juga mengajak mahasiswa dituntut aktif di dalam memperoleh
pengetahuan yaitu dengan menentukan sendiri tujuan belajar. Melalui metode
pendekatan PBL ini maka lama pendidikan berubah dari 6 tahun menjadi 5
tahun, yaitu 3,5 tahun tingkat sarjana dan 1,5 tahun tingkat profesi dokter.
Dalam sistem ini setelah menyelesaikan studi selama 5 tahun mahasiswa
berhak menyandang gelar dokter, sedangkan untuk dapat melakukan praktek
terlebih dahulu lulusan dokter harus mengikuti program internship selama 1
tahun di unit-unit pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit.
Mahasiswa di dalam memperoleh gelar Sarjana Kedokteran harus
menyelesaikan 26 modul dan beberapa mata kuliah dasar umum (pancasila
dan kewarganegaraan, IT, bahasa inggris, agama islam, kewirausahaan, dan
karya tulis ilmiah) yang ditempuh selama 3,5 tahun.
Setelah diterbitkannya Standar Kompetensi Dokter yang disusun untuk
memperbarui KIPDI II tahun 1994 yang sudah saatnya diganti maka Fakultas
Kedokteran Unissula pada tahun 2007 menggunakan standar tersebut
sebagai acuan di dalam menyusun kurikulum.
Sejak berdirinya Fakultas Kedokteran telah bekerja sama dengan
banyak fihak, diantaranya dengan Fakultas Kedokteran Undip, Rumah Sakit
Tentara, Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit Kabupaten, Dinas Kesehatan dan
8
lain-lain. Disamping itu, Fakultas Kedokteran juga bekerja sama dengan
Pemerintah Negeri Belanda dalam pengembangan Teaching Hospital,
Pendidikan Dokter dan Perawat, serta tindakan preventif kuratif.
Fakultas kedokteran Universitas Islam Sultan Agung didirikan pada
tanggal 10 Oktober 1963. Kurang lebih 17 bulan setelah berdirinya
Universitas Islam Sultan Agung pada tanggal 20 Mei 1962 dan kemudian
mendapat SK terdaftar No 74/B.S.T/P/64 tanggal 28 Pebruari 1964 yang
ditandatangani oleh Moh. Sa’id pejabat Kepala Biro Perguruan Tinggi Swasta
Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan.
Pendirian Fakultas Kedokteran Unissula ini didorong oleh tuntutan
kebutuhan dan minat masyarakat yang sangat besar terhadap keberadaan
Fakultas Kedokteran. Pada tahun itu satu-satunya Fakultas Kedokteran yang
ada di Jawa Tengah adalah Fakultas Kedokteran UNDIP yang hanya mampu
menampung 100 mahasiswa dari 3000 pendaftar calon mahasiswa,
sementara itu kebijakan yang ada terasa mempersulit calon-calon mahasiswa
dari Jawa Tengah untuk bisa diterima di Jawa Barat dan Jawa Timur.
Kondisi tersebut membuat berdirinya Fakultas Kedokteran Unissula
langsung mendapatkan dukungan dari masyarakat terutama masyarakat
Jawa Tengah dan mendapatkan persetujuan penuh dari pejabat-pejabat
resmi pada waktu itu, baik di Semarang maupun yang ada di Jakarta.
Berdirinya Fakultas Kedokteran Unissula ini juga tidak lepas dari upaya para
pendiri untuk ikut serta bersama-sama pemerintah mencetak dokter dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan seluruh rakyat Indonesia.
Bangunan fisik Fakultas Kedokteran terletak di Jalan Raya Kaligawe
Km.4 Semarang. Sejak awal berdirinya Fakultas Kedokteran Unissula telah
memiliki teaching hospital yang berada dalam satu naungan YBWSA (
Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung) yaitu Rumah Sakit Islam Sultan Agung
dan lokasinya bersebelahan dengan Fakultas Kedokteran. Hal ini sekaligus
memberi keuntungan di dalam kelancaran proses belajar mengajar baik yang
berada di kampus (tingkat sarjana) maupun di klinik (kepaniteraan
klinik/koass).
6
Menilik dari usianya Fakultas Kedokteran Unissula sudah tergolong
cukup dewasa karena sudah berusia 44 tahun. Selama 44 tahun
perjalanannya Fakultas Kedokteran telah mengalami pahit getir
menyelenggarakan pendidikan, terutama pelaksanaan ujian negara.
Alhamdulillah dengan diberlakukannya Sistem Akreditasi untuk seluruh
program studi di perguruan Tinggi oleh Badan Akreditasi Nasional, Fakultas
Kedokteran Unissula sejak tanggal 7 September 2006 telah memperoleh
status terakreditasi dengan peringkat A. Status Akreditasi tersebut
berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi
(BAN-PT) No. 014/BAN-PT/Ak-X/S1/IX/2006. Dengan status terakreditasi
peringkat A tersebut, Fakultas Kedokteran Unissula berhak
menyelenggarakan sistem pendidikan, termasuk di dalamnya sistem evaluasi
/ ujian secara mandiri, artinya sampai tingkat profesi dokter sudah tidak ada
lagi ujian negara.
Sejak berdirinya, Fakultas Kedokteran Unissula sudah beberapa kali
mengalami perubahan system pendidikan. Mulai tahun 1964 diberlakukan
Sistem Paket. Selanjutnya mulai tahun 1979/1980 diberlakukan Sistem Kredit
Semester (SKS). Dalam system ini lama pendidikan diubah dari 6,5 tahun
(Program Sarjana 6,5 tahun dan Program Profesi 2 tahun) menjadi 6 tahun
(Program Sarjana 3,5 tahun dan Program Profesi 1,5 tahun) dan pada masa
itu masih terdapat ujian negara tingkat sarjana dan tingkat profesi sehingga
lulus dokter bisa menjadi lama.
Seiring berkembangnya IPTEK di dalam proses pendidikan kedokteran
dan kurikulum nasional perguruan tinggi yaitu kurikulum berbasis kompetensi,
maka pada tahun 2005 FK Unissula melakukan inovasi pendidikan, yaitu
menerapkan kurikulum berbasis kompetensi dengan menggunakan metode
pendekatan belajar berdasarkan masalah (PBL/Problem-based learning)
secara penuh. Dalam menentukan metode pendekatan PBL secara penuh ini,
beberapa pertimbangan dasar pendidikan yang digunakan antara lain:
adanya paradigma pendidikan yang berbasis keluaran (outcome based
education) dan pergeseran strategi pendekatan yang dipakai dalam kurikulum
yaitu dari teacher-centered, information gathering, dicipline based, hospital
based, uniform, and apprenticeship based ke student centered, problem
7
based, integrited, community based, elective, and systematic (SPICES
model).
Menurut teori human information processing ada tiga prinsip penting
yang harus diperhatikan dalam proses pencarian informasi dalam belajar
mengajar, yaitu mengaktifkan prior knowledge, encoding specificity, and
elaboration of knowledge. Tiga prinsip tersebut sangat sesuai dengan
kurikulum yang disusun berdasarkan problem (PBL), mengingat PBL
memungkinkan mahasiswa sejak tahun pertama dan tahun-tahun berikutnya
mempunyai kesempatan untuk mengembangkan ketiga prinsip tersebut. Oleh
karena itu pilihan kita dalam inovasi kurikulum ini adalah PBL.
Di dalam pendekatan sistem PBL ini mahasiswa diperkenalkan dengan
metode pembelajaran dalam bentuk tutorial (small group discussion)
menggunakan modul-modul. Di dalam modul-modul tersebut terdapat
integrasi diantara masing-masing disiplin ilmu baik antara ilmu biomedik, ilmuilmu
humaniora, ilmu kedokteran klinik dan ilmu kedokteran komunitas.
Sistem ini juga mengajak mahasiswa dituntut aktif di dalam memperoleh
pengetahuan yaitu dengan menentukan sendiri tujuan belajar. Melalui metode
pendekatan PBL ini maka lama pendidikan berubah dari 6 tahun menjadi 5
tahun, yaitu 3,5 tahun tingkat sarjana dan 1,5 tahun tingkat profesi dokter.
Dalam sistem ini setelah menyelesaikan studi selama 5 tahun mahasiswa
berhak menyandang gelar dokter, sedangkan untuk dapat melakukan praktek
terlebih dahulu lulusan dokter harus mengikuti program internship selama 1
tahun di unit-unit pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit.
Mahasiswa di dalam memperoleh gelar Sarjana Kedokteran harus
menyelesaikan 26 modul dan beberapa mata kuliah dasar umum (pancasila
dan kewarganegaraan, IT, bahasa inggris, agama islam, kewirausahaan, dan
karya tulis ilmiah) yang ditempuh selama 3,5 tahun.
Setelah diterbitkannya Standar Kompetensi Dokter yang disusun untuk
memperbarui KIPDI II tahun 1994 yang sudah saatnya diganti maka Fakultas
Kedokteran Unissula pada tahun 2007 menggunakan standar tersebut
sebagai acuan di dalam menyusun kurikulum.
Sejak berdirinya Fakultas Kedokteran telah bekerja sama dengan
banyak fihak, diantaranya dengan Fakultas Kedokteran Undip, Rumah Sakit
Tentara, Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit Kabupaten, Dinas Kesehatan dan
8
lain-lain. Disamping itu, Fakultas Kedokteran juga bekerja sama dengan
Pemerintah Negeri Belanda dalam pengembangan Teaching Hospital,
Pendidikan Dokter dan Perawat, serta tindakan preventif kuratif.
My Story in a Words.
Well, for the first page of my blog, let me introduce you about myself. My name is Wyona Lorensia. You can call me Wyona or yona, but don't call me with 'oon' yea hahaa. I'm 19th years old now, and next year I'm in 20th, wow time flies! Okay back. I was born on Semarang, September 17 1994. I live with my parents, they both such a perfect parents with their own way. My dad with his bicycles and cars; my mom with dresses, shoes, make up and hand bag. And I have one young brother called Randy and one young sister called Cindy. Randy in Senior High School grade 1 now and Cindy in Junior High School grade 2 now.I always proud to be a Medical Student in Medical University of Sultan Agung Islamic University. Now I'm in third semesters. And still on fire to be five stars doctor :)
Langganan:
Postingan (Atom)